Friday, April 4, 2014

HIDUP ENAK DAN SEENAKNYA


Ketika semua ingin enak dan seenaknya, lantas apa yang akan terjadi? Dunia mungkin terlalu lelah untuk menanggapi penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan manusia selama ini . 



Pernahkah kita pernah mendengar Zaman Kaliyuga? Dikisahkan bahwa pada zaman ini kekerasan, kejahatan, dan kemunafikan mendapat panggung yang sentral, sementara kebajikan semakin terlupakan. Dan manusia juga terbiasa dengan segala hal yang terbalik, tak sepantasnya, dan kacau balau, dimana pelaku kebobrokan justru tertawa bangga dengan kelakuannya, sementara yang baik dan lurus, justru dicemooh. 

Satu kali, Buddha Sakyamuni, ketika masa hidupNya di India, menjelaskan akan adanya satu masa yang disebut satthantarakappa atau zaman pedang yang berlangsung selama tujuh hari.  Dimana kemelaratan menjadi tontonan sehari-hari, kriminalitas meningkat tajam, manusia terbiasa untuk saling membunuh dan usia hidup yang makin pendek. 

Begitu buaskah kelak hidup ini? 

Jika mengulas ini, seolah kita membuat jarak antara masa lalu dengan masa sekarang lalu masa sekarang dengan masa akan datang. Kita membuat fase yang (seolah) berdiri sendiri antara satu kejadian dengan kejadian lain. Padahal, bukankah semuanya masih satu untaian, bahwa apa yang kita lakukan kemarin sangat berpengaruh pada saat ini dan esok? 

Akh, kepintaran manusia kadang membuat kita mampu mendangkalkan yang sepatutnya. Yang penting hidup jadi enak dan seenaknya… ! 



No comments:

Post a Comment