Tuesday, April 1, 2014

KEKUASAAN TAK MAMPU MEMBUNGKAM SEGALANYA…


Sejarah mencatat kelamnya Hitler, Mussolini, Saddam Husein, Idi Amin, atau Klu Klux Klan dalam memperlakukan sesamanya. Nyawa manusia tak berharga ditangan mereka. Kekejaman menjadi wajar dan teror menjadi alat ampuh untuk membungkam orang lain. Secara fisik, manusia dirundung takut. Dan kita tahu, Hitler dan kroninya terjebak dalam spirit ego maniak-nya yang nyaris sinting. Kelihatannya menyenangkan ketika orang lain menjadi ‘patuh’ dan ‘bungkam’.    

Hitler dan yang lainnya (mungkin) terlalu menyepelekan apa yang
tak nampak. Fisik orang lain mungkin mudah ditaklukkan, tapi tidak untuk hati dan pikiran.

Saya jadi teringat pada sebuah kalimat bagus yang pernah ditulis oleh Sosiolog Arief Budiman, saat memberikan kenangan tertulis perihal adiknya, (alm) Soe Hok-gie, dalam buku Catatan Seorang Demonstran (LP3ES, 1983).  Arief menulis, bahwa betapa pun kuat kekuasaan yang dimiliki seseorang (untuk membungkam mulut orang lain), manusia tetap memiliki kemerdekaan untuk berkata “Ya” atau “Tidak”, meskipun cuma di dalam hatinya.

Kemerdekaan itu lirih dan sayup-sayup dan cenderung diabaikan.

Namun kita tahu, kekuasaan Hitler, Saddam, Mussolini, Idi Amin atau Klu Klux Klan yang hebat itu pun akhirnya runtuh....




1 comment:

  1. Tidak ada yang abadi di dunia ini, termasuk kekuasaan. Karena itu, gunakanlah kekuasaan untuk hal-hal yang baik.

    ReplyDelete